masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Adab dan Humaniora Cabang Gowa Raya menggelar Bilik Pendidikan Alternatif. Minggu, (14/02/21)
Agenda Bilik Pendidikan Alternatif yang diadakan oleh HMI Komisariat Adab dan Humaniora Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) ini bertujuan agar mahasiswa mendapat pengetahuan tambahan terkait perguruan tinggi dan sistem pendidikan saat ini yang berjalan tidak sesuai dengan subtansinya.
Menurut Wakil Sekretaris bidang PTKP, Fahmi Lustawer, dalam sambutannya menyatakan bahwa bilik pendidikan alternatif diselenggarakan untuk menambah wawasan terkait kondisi perguruan tinggi dan sistem pendidikan.
"Melihat kondisi perguruan tinggi dan sistem pendidikan saat ini yang sangat jauh dari jargon pendidikan itu sendiri mendorong kami di HMI Komisariat Adab khususnya dibidang PTKP menghadirkan bilik pendidikan alternatif sebagai wadah untuk mengasah intelektual dan menjawab persoalan perguruan tinggi kedepan" katanya.
Ersal, Ketua Umum HMI komisariat Adab dan Humaniora juga memberikan sambutan dan mengatakan bahwa banyak permasalahan yang terjadi pada pendidikan saat ini dan telah memakan banyak korban karena pendidikan saat ini hanya berorientasi pada cara kerja pasar.
"Subtansi dari pendidikan dan perguruan tinggi adalah menjawab persoalan secara mengakar bagi setiap individu, namun sekarang pendidikan telah banyak memakan korban akibat sistemnya hanya berorientasi pada cara kerja pasar dan itu perlu pendiskusian panjang terkait apa yang menjadi penyebab pendidikan hari ini sehingga persoalan kurikulumnya jauh dari realitas setiap individu" jelasnya
Lanjutnya, bilik pendidikan alternatif ini juga diadakan untuk memberikan pandangan kepada mahasiswa terkait kondisi perguruan tinggi saat ini.
"Bilik pendidkan alternatif ini juga diselenggarakan untuk memberikan pandangan kepada mahasiswa terkait perguruan tinggi dan membangun kesadaran bagi mahasiswa agar mampu memobilisasi dirinya sendiri karena saat ini sangat banyak masalah yang terjadi di kampus dan itu tidak ditanggapi dan parahnya banyak mahasiswa yang menjadi korban sistem pendidikan contohnya UKT namun dia hanya diam" imbuhnya
Peserta kegiatan ini berjumlah 25 mahasiswa dari beberapa fakultas yang ada di UIN Alauddin Makassar dan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarah dan juga memakai masker.
Reporter: Ashabul Fajar
Editor: Rezky Amelia Jumain
