Iklan

Menjadi Saksi Demokrasi Kampus: Refleksi Pemilihan Senat dan HMJ FISIP UIM.

Lapmi Ukkiri
25 June 2025
Last Updated 2025-06-29T04:39:25Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
Dokumentasi: mahasiswa FISIP, UIM

Oleh: Muh Tegar Saputra

Musyawarah Besar (Mubes) Senat Mahasiswa (SEMA) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) se-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Makassar (UIM) yang digelar di Rumah Adat Jeneponto, Benteng Sumba Opu, Makassar, menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi internal mahasiswa FISIP. Perlehatan tersebut belangsung selama empat hari, yakni Jumat hingga Senin (20-23 Juni 2025).

Kegiatan tersebut bukanlah sekadar proses politik kampus biasa, melainkan sebuah ruang pembelajaran dan penguatan nilai-nilai kepemimpinan, partisipasi aktif, serta semangat kolektif dari seluruh elemen mahasiswa FISIP UIM.

Dalam proses ini, seluruh himpunan mahasiswa jurusan seperti Ilmu Komunikasi, Administrasi Bisnis, Administrasi Publik, Ilmu Fiskal, dan Ilmu Perpustakaan turut ambil bagian, menunjukkan bahwa dinamika organisasi kemahasiswaan terus tumbuh dan berkembang di lingkungan FISIP. Setiap HMJ memaparkan visi dan misi masing-masing, mempresentasikan arah gerak, program, serta gagasan yang akan dibawa dalam satu periode kepengurusan ke depan. Ini menjadi arena terbuka untuk bertukar pikiran, menilai kualitas gagasan, sekaligus mengenal lebih dekat calon pemimpin masa depan di lingkungan fakultas.

Pemaparan visi dan misi tersebut berlangsung dengan suasana yang cukup dinamis. Masing-masing kandidat membawa semangat tersendiri, baik yang mengangkat tema keterbukaan komunikasi, penguatan kaderisasi, kolaborasi antarjurusan, hingga visi sosial-politik mahasiswa yang lebih responsif terhadap perubahan. Beberapa HMJ menekankan pentingnya membangun hubungan yang lebih erat antara mahasiswa dan dosen, serta menciptakan ruang dialog yang sehat dan solutif. Yang lainnya membawa isu partisipasi aktif dalam agenda kemahasiswaan lintas universitas, pelatihan kepemimpinan, hingga pengembangan potensi akademik dan non-akademik.

Tak bisa dipungkiri, pemilihan seperti ini adalah laboratorium politik kampus yang penting. Mahasiswa belajar menjadi subjek aktif dalam menentukan arah lembaga mereka sendiri. Mereka tidak sekadar menjadi penonton, tetapi pelaku utama dalam menata ulang sistem kepengurusan melalui proses pemilihan yang demokratis dan transparan.

Momen puncak dari kegiatan ini ditandai dengan terpilihnya Kanda Sahabat Arya Hermawan Dasriy sebagai Formatur SEMA FISIP UIM. Dengan kehadiran beliau sebagai formatur terpilih, harapan baru mulai disematkan. Sebuah kepercayaan telah diletakkan di pundaknya, dan tentu bersama pengurus lainnya, ia diharapkan mampu membawa SEMA FISIP ke arah yang lebih progresif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa.

Dalam sepatah kata yang mewakili seluruh formatur HMJ lainnya, Arya menyampaikan pesan yang tidak hanya menyentuh semangat kebersamaan, tetapi juga menjadi refleksi harapan besar dari seluruh mahasiswa. Ia menegaskan bahwa proses ini bukan hanya tentang siapa yang terpilih, tapi tentang bagaimana seluruh mahasiswa FISIP bisa berjalan bersama dalam satu visi yang membangun. “berterima kasih kepada semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan suara serta yang memilihnya,” tutur Arya.

Kalimat penutup tersebut menandai bahwa demokrasi kampus tidak berakhir di bilik suara atau sesi pemaparan visi-misi. Justru di sinilah awal dari kerja-kerja panjang kolektif dimulai. Tugas sudah menanti, dari membenahi komunikasi organisasi, memperkuat kaderisasi, hingga menjadikan SEMA dan HMJ sebagai wadah yang inklusif dan representatif bagi seluruh mahasiswa FISIP.

Menariknya, kegiatan ini juga menunjukkan adanya kesadaran organisasi yang mulai berkembang. Ketertiban acara, keseriusan peserta, hingga antusiasme dalam memberikan pertanyaa maupun masukan terhadap para calon, memperlihatkan bahwa mahasiswa FISIP tengah bergerak menuju iklim organisasi yang sehat dan berorientasi pada kualitas, bukan sekadar formalitas.

Namun tentu, ada pula catatan reflektif yang perlu digarisbawahi. Tantangan terbesar ke depan bukan hanya mengaktualisasikan program, tetapi bagaimana menjaga konsistensi komunikasi organisasi antara SEMA dan seluruh HMJ, serta antar-pihak jurusan (birokrasi). Dinamika perbedaan tentu akan selalu ada, namun inilah ruang belajar terbaik tentang bagaimana mengelola keberagaman menjadi kekuatan bersama.

Dengan berakhirnya proses pemilihan ini, maka kini bukan saatnya lagi memperpanjang perbedaan, yang dibutuhkan adalah kolaborasi. Para formatur, baik dari SEMA maupun HMJ, diharapkan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan mahasiswa secara kolektif dan adil.

Akhir kata, pemilihan SEMA dan HMJ se-FISIP UIM ini adalah bukti bahwa demokrasi mahasiswa masih hidup. Ia tumbuh dari semangat, kritik, dan partisipasi. Kini saatnya para pemimpin terpilih menunjukkan bahwa amanah yang mereka emban bukan sekadar jabatan, melainkan tanggung jawab moral untuk bergerak bersama, membangun FISIP UIM yang lebih maju, aktif, dan bermartabat.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl