Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang inspiratif yaitu Abdul Rahmad, selaku (Pustakawan Universitas Bosowa), Cici Nurmiyanti (Pustakawan STKIP Andi Mattapa Pangkep) dan Keynote Space sekaligus membuka kegiatan yakni Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
Selain menghadirkan narasumber kegiatan diskusi ini mengundang panelis dari Akademisi dan Praktisi Perpustakaan yakni kaharullah, S.E, MM. (Pustakawan Dispurarsip Provinsi Sulawesi Selatan) Afzazul Rahman, S.IP., M.IP. (Pengelola Perpustakaan Abdurrasyid Dg. luran) dan Ayu Trysnawati, S.IP., M.IP. (Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan).
Diskusi ini mengupas bagaimana sistem perpustakaan nasional dan daerah berinteraksi dengan struktur politik di Indonesia, menyoroti dinamika kekuasaan yang mempengaruhi pengembangan kebijakan, anggaran, dan peran perpustakaan sebagai pusat informasi publik.
Ketua HMJ Ilmu Perpustakaan , Muh. Rahman Mengatakan Bahwa Hadirnya Diskusi Publik ini Untuk memberikan Pemahaman tengtang bagaimana Sekarang banyaknya ketimpangan yang terjadi dari kebijakan yang di lembaga Perpustakaan tersebut. Maka dari itu HIMAJIP mencoba menggali masalah tersebut melalu diskusi publik.
“ banyaknya kebijakan-kebijakan di perpustakaan yang tidak sesuai dan memang pointnya bagaimana melihat relasi kekuasaan di perpustakaan tersebut apakah adanya relasi kekuasaan akan berdampak negatif atau positif",ujarnya.
muh.rahman berharap kegiatan ini menjadi pemantik untuk melakukan kegiatan selanjutnya karena melihat antusias mahasiswa jurusan ilmu yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“ semoga mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan khususnya HIMAJIP tidak berhenti untuk terus mengangkat diskusi-diskusi yang melibatkan seluruh mahasiswa ilmu perpustkaan", harapnya.
Salah satu peserta diskusi publik, Sindy Yunita mengatakan Diskusi ini membuka pemikiran saya tentang Perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku tapi bisa menjadi alat kekuasaan dalam mempengaruhi cara orang berfikir.
“ perpustakaan bukan hanya cuma tempat baca buku tapi juga bisa alat kekuasaan untuk mempengaruhi cara orang berpikir", tutupnya.
Reporter : Waris Ardiansyah
Editor : Redaksi

